Selasa, 23 Juni 2009

Kekuatan Sugesti

Sugesti mempunyai kekuatan yang luar biasa, tak terbayangkan, bahkan bisa menggerakkan ribuan orang untuk melakukan suatu hal yang diluar nalar serta Absurd. Kita ambil saja contoh kasus Dukun cilik Ponari di Jombang Jawa Timur. Apa benar batu ajaibnya bisa menyembuhkan penyakit? Lalu kenapa ribuan orang percaya? Kalau batu Ponari tidak bisa menyembuhkan penyakit lalu kenapa beribu orang masih berduyun-duyun mengantri dirumahnya berhapa kesembuhan? Padahal secara medis tentu saja pengobatan ala Ponari ini sangat tidak masuk di akal. Sementara dari segi agama penyembuhan ini secara tidak langsung mulai mendekati Musyrik. Walau kebanyakan pasiennya ngaku tidak percaya kalau batu itu yang menyembuhkan mereka tapi Yang Diatas yang menyembuhkan, batu Ponari hanya perantara. Ah dalam hati kecil mereka pasti tetap percaya batu itulah Sang penyembuh. Sugesti tebakan yang bisa Saya katakan, Sugesti memberikan Kita perasaan bahwa (atau memanipulasi realita sebenarnya?) sakit yang kita rasakan hilang, seolah para pasien Ponari setelah meminum air celupan Batu Ponari benar-benar hilang sakitnya walau sesungguhnya (Kita Anggap Saja) batu itu tidak manjur mengobati penyakit. Lalu yang jadi pertanyaan lagi adalah: kalau Sugesti secara kebetulan merasa penyakitnya sembuh Cuma dirasakan satu dua orang sih wajar-wajar saja. Tapi dalam kasus Ponari ini yang ter-sugesti itu puluhan ribu orang, aneh rasanya Kita bayangkan bahwa beribu orang ini secara kebetulan merasa sembuh dan baik-baik saja setelah minum air yang tidak manjur. Apa mungkin beberapa dari mereka melihat orang lain sehat, lalu malu mengakui bahwa sebenarnya setelah minum air ponari mereka tetap sakit jadi mereka berbohong dan bilang Saya Sembuh?

Ada cerita tentang Sugesti dari luar negeri. Konon beberapa orang di Suatu Hutan di daerah di Satu Negara (maaf Saya sendiri lupa baca dimana cerita ini, jadi ya lupa secara pasti setting dan kronologis cerita ini) beramai-ramai memakan Jamur yang sebenarnya tidak berbahaya. Tapi ada seseorang yang mengatakan bahwa Jamur itu beracun dan racunnya bisa membunuh dengan cepat. Beberapa Jam kemudian salah satu orang tersebut mengaku merasa pusing dan mual-mual, yang satu lagi bilang tangan dan kakinya terasa dingin dan kaku. Yang lain mulai bilang badannya terasa aneh. Padahal Jamur itu tidak beracun tak berbahaya. Sugesti membuat mereka beranggapan Jamur itu beracun, mereka ciptakan ilusi yang mereka citrakan sesuai keadaan ketika mereka keracunan.

Dulu Saya sangat benci rokok. Bagi Saya merokok hanya untuk orang yang kurang kerjaan dan kebingungan bagaimana cara mendistraksi waktu agar cepat berlalu. Tapi belakangan Saya sedang mencoba merokok, Saya ingin tahu apa Sih yang dirasakan orang ketika merokok. Kenapa beberapa yang sudah kecanduan Akut sampai melakukan apa Saja agar bisa menghisap Batang Nikotin itu. Efek apa yang ditimbulkannya. Saya mulai merokok ganti-ganti merk mulai dari merk Luar Negeri sampai Produksi lokal. Rasanya tidak enak bagi Saya, pahit, bikin batuk dll. Taoi lama kelamaan Saya menikmatinya entah kenapa. Apalagi ketika sedang stress atau pusing banyak masalah. Semua masalah itu terasa hilang ketika menghisap sebatang rokok. Akhirnya Saya tahu kini kenapa banyak orang tergila-gila pada rokok. Dengan merokok menimbulkan Sugesti bahwa sang perokok merasa sangat baik-baik saja dan bersemangat. Sugesti bahwa semua stress nya hilang setelah merokok. Bahkan Sugesti bahwa dengan merokok didepan umum Ia merasa sangat jantan dan keren (Jantan? Bukankan Merokok menimbulkan Impotensi?) Akhirnya Saya sekarang ya merokok tapi jarang-jarang. Beli Sebungkus untuk seminggu. Saya Cuma takut keterusan menganggap Rokok adalah penyelamat dari kesepian.

Kekuatan Sugesti ternyata sangat menakjubkan yah? Bisa membuat banyak orang melakukan tindakan-tindakan yang Absurd dan diluar nalar. Saya juga berharap Semoga tulisan ini membuat Sebuah Sugesti bagi Anda sehingga Anda semua beranggapan bahwa Penulis Artikel ini (Dalam Tanda Kutip “Saya”) adalah orang yang keren…… kelanjutannya...

Ketika Sugesti Menjebak Otak

Ketika Sugesti Menjebak Otak


Setelah di-jawil pria di sebelahnya, wanita itu melepaskan seluruh perhiasannya, menguras isi dompet, dan dengan suka rela menyerahkan telepon genggamnya kepada lelaki itu. Saat si penjahat sudah pergi jauh, si wanita baru sadar ia telah tertipu. Orang pun bilang, Wanita itu dihipnotis.

Cerita yang banyak menghiasai media massa itu menimbulkan pertanyaan, kok bisa? Apa sebenarnya yang terjadi?

Kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan kata hipnosis sebagai keadaan seperti tidur karena sugesti. Pada tahap awal, orang itu berada di bawah pengaruh si pemberi sugesti. Namun, pada tahap selanjutnya, orang itu menjadi tidak sadar sama sekali. Sedangkan kata hipnotis diartikan membuat orang dalam keadaan hipnosis.

Sceptics Dictionary menggarisbawahi tiga karakter seseorang dalam kondisi terhipnotis. Yaitu konsentrasi intensif, relaksasi luar biasa, dan kondisi tersugesti tinggi.

Hipnosis memiliki berbagai keragaman dan tidak paralel. Dalam arti, bisa dilaksanakan dalam kondisi, situasi, dan latar belakang tempat yang berbeda- beda. Dari panggung pertunjukan, rumah sakit, di dalam kelas, hingga kantor polisi.

Apa dan bagaimana hipnosis, belum diketahui. Tim Oxford Hypnotherapy mengatakan, mereka belum sependapat pada pemahaman dan cara kerja hipnosis. Begitu juga dengan pertanyaan di mana dan bagaimana kerja otak saat hipnosis.

Akhir 2005 para ahli neuroscience mulai sedikit menyingkap peran dan posisi otak ketika mengolah sugesti. Penelitian terakhir menunjukkan, ketika menerima sugesti, otak mengalami perubahan sangat besar ketika memproses informasi. Menurut para peneliti, sugesti yang disampaikan secara nyata mengubah kebenaran dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan diyakini seseorang.

Pengalaman baru dalam menggunakan otak sebagai media imajinasi menunjukkan bahwa seseorang yang sedang dalam kondisi terhipnotis bisa lupa, tidak tahu atau tidak mengenali berbagai benda sepele yang hampir setiap hari dijumpai. Atau membaca dengan tepat, namun merasa meracau.

Manipulasi persepsi

Michael I Posner, Guru Besar Bidang Neuroscience Universitas Oregon, menegaskan, gagasan utama terjadinya perubahan kerja otak saat mendapat sugesti adalah kenyataan bahwa pada dasarnya persepsi bisa dimanipulasi harapan (expectations). Tapi sekarang kami hampir mampu (mengungkap) mekanismenya, kata dia kepada harian AS, The New York Times.

Menurut Posner, salah satu area yang memungkinkan dimanipulasi adalah ketika otak memproses data dari panca-indra. Informasi dari mata, telinga, dan tubuh biasanya dibawa ke wilayah indra utama di dalam otak. Dari sini, dibawa lagi ke wilayah lebih tinggi yang disebut higher-region, tempat munculnya interpretasi.

Misalnya, sekuntum bunga tertangkap di mata. Oleh mata, gambaran itu diubah menjadi pola yang dikirim ke korteks visual utama. Di sini, gambaran tentang bunga dikenali dan disimpan. Pola selanjutnya dibawa ke tempat yang sedikit lebih tinggi untuk pengenalan warna. Di tempat yang lebih tinggi lagi, gambaran penuh bunga dan segala pengetahuan yang melekat padanya teridentifikasikan.

Diproses sama

Suara, sentuhan, dan informasi dari indra lain diproses dengan cara sama, dari area lebih rendah ke area lebih tinggi. Para peneliti menyebut direksi itu sebagai arus penyampaian data (feedforward). Yaitu, saat data mentah dari panca-indra dibawa ke sebagian dari otak untuk menciptakan kesan yang penuh kesadaran dan komprehensif.

Yang mengejutkan para peneliti adalah, jumlah lalu lintas balik yang disebut feedback, yaitu dari atas ke bawah, jauh lebih banyak, minimal 10 kali lipat. Menurut para peneliti, dengan adanya sirkuit feedback yang sangat luas ini berarti kesadaran, yaitu apa yang kita lihat, dengar, rasa, dan percaya didasarkan pada proses top-down. Karena itu, apa yang kita lihat belum tentu yang kita dapat.

Struktur top-down ini memberi cukup banyak penjelasan. Misalnya, jika konstruksi realitas terlalu banyak melibatkan proses top-down, maka berbagai kekuatan, seperti placebo (pil bohongan yang membuat merasa lebih baik), terapi bicara dan meditasi, akan masuk akal. Tetapi, jika bagian atas (top) cukup meyakinkan, maka bagian bawah terkesampingkan.

Sistem kerja otak itu, kata Posner, sekaligus menjelaskan cara kerja hipnosis. Karena, semua hal dalam hipnosis berkisar di antara menciptakan proses top-down tersebut. Hanya, proses ini dikemas dengan begitu hebat sehingga sugesti bisa diterima sebagai realitas.

Sebenarnya orang tidak perlu khawatir akan terkena hipnotis. Dr David Spiegel, psikiatris dari Universitas Stanford, mengatakan, orang dewasa yang bisa terhipnotis hanya 10-15 persen. Namun, sebaliknya, 80-85 persen anak di bawah umur 12 tahun akan sangat mudah terhipnotis karena sirkuit top-down mereka belum matang.

Baik Spiegel, Posner, maupun psikiatris Universitas Indonesia (UI) dr Sylvia Detri Elvira mengatakan, hipnosis hanya bisa dilakukan jika ada persetujuan dari si subyek. Jadi, harus ada rasa percaya, kalau rasa percaya itu tidak ada, hipnosis akan gagal, kata dr Sylvia.

Namun, persetujuan juga bisa terjadi saat si subyek dalam keadaan kosong atau justru sedang tertarik pada si pelaku hipnotis. kelanjutannya...

Mengenal Ilmu Sugesti

Mungkin ada sebagian dari kita yang belum tahu apa itu sugesti ... Mungkin ada di antara kita yang tanpa sadar telah mempergunakan sugesti dalam beraktivitas sehari-hari, tetapi belum kenal istilah sugesti ... Dan, mungkin juga sudah banyak orang yang sudah mengenal, paham dan bisa menempatkan/mempergunakan sugesti tersebut pada/untuk kepentingan-kepentingan yang bersifat positif dan tidak >merugikan orang lain.

Sugesti adalah sebuah ilmu penghantar materi dan media untuk menyampaikan suatu maksud tertentu dengan kata-kata yang menarik kepada orang yang dituju. Dengan kata lain sugesti adalah sebuah ilmu untuk meyakinkan orang lain hanya berbekal rangkaian kata/ucapan. Seperti seorang dokter, ia menerapkan sugesti untuk memberi saran dan nasehat-nasehat yang bersifat mutlak untuk diikuti/taati oleh sang pasien agar bisa sembuh dari sakitnya. Seperti juga seorang guru saat megajar para muridnya.

Seorang guru mempergunakan sugesti untuk menyampaikan materi ilmu kepada murid-muridnya. Dalam hal ini sang murid harus mencermati setiap kata yang diucapkan oleh sang guru jika dia ingin pintar. Dengan kata lain murid harus patuh/manut "opo jare guru" pada saat sang guru menyampaikan materi atau teori, itu jika sang murid ingin mendapatkan ilmu dari guru.

Di bidang marketing, seorang sales wajib mempergunakam sugesti untuk bisa menjual produknya dengan menyakinkan calon konsumen tentang kualitas dan manfaat produk yang sedang dia tawarkan/jual tersebut. Kita juga akan sering menjumpai segesti dalam acara hiburan dan acara-acara di televisi, seperti sulap yang bernapaskan hipnotis, dan kuis-kuis interaktif.

Jadi intinya ilmu sugesti adalah ilmu untuk meyakinkan orang lain dengan kata-kata atau membuat orang lain menjadi tertarik/percaya untuk kemudian mengikuti apa yang kita inginkan. Jika kita tinjau dari hakikat ilmu, apapun jenis ilmu tersebut bisa dipergunakan untuk hal positif dan bisa juga dipergunakan untuk hal yang bertujuan negatif.

Ada pendapat yang menyebutkan bahwa keberadaan ilmu terbagi menjadi dua golongan. Pertama adalah golongan ilmu "PUTIH' yang bisa membawa manfaat. Yang kedua adalah golongan ilmu "HITAM" yang bisa membuat orang sengsara dan tersiksa. Menurut penulis, pendapat seperti itu tidak mutlak benar. Karena segala dampak yang bersifat positif dan negatif dari sebuah ilmu itu tergantung pada si pengguna ilmu tersebut.

Seperti halnya saat kita naik motor, kita punya tujuan akan ke mana kita dengan naik motor itu, dan ketika dalam perjalanan kita bisa sesuka hati mau belok ke kanan/kiri. Penggunaan ilmu juga bisa kita ibaratkan dengan pola/standar makan kita sehari-hari. Setiap orang punya standar dan kapasitas makan yang berbeda-beda, tetapi orang Jawa umumnya makan sehari tiga kali, atau sama dengan tiga piring sehari.

Bisa kita tebak apa yang akan terjadi jika kita makan melebihi porsi/standar dan kapasitas perut kita. Dalam jangka pendek makan terlalu banyak bisa membuat kita sakit perut. Sedangkan untuk jangka panjang, banyak penyakit yang menanti kita, jika pola makan kita masih tak teratur dan masih sering makan secara berlebih tanpa memperhatikan kapasitas yang ada.

Nah, itu sebabnya banyak orang jadi stres/gila gara-gara mempelajari dan menerapkan sebuah ilmu yang tidak sesuai dengan kapasitas/level yang ada pada dirinya. Ternyata, ilmu sugesti juga bisa berdampak negatif pada psikologis seseorang, jika doktrinnya terlalu tinggi melebihi dosis sugesti pada bidangnya. Hal semacam itu bisa dilihat pada kasus-kasus penipuan.

Seorang korban penipuan pasti akan memgalami stres dan mungkin bisa gila, jika mental si korban tidak kuat. Akhir-akhir ini para ahli banyak yang membuat konsep, rumus dan penemuan baru yang bisa di sebut sebagai ilmu. Dengan perkembangan zaman dan teknologi seperti sekarang ini, banyak profesor-profesor di dunia berlomba membuat rumus dan ilmu baru.

Ada profesor yang berusaha mencari penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi sesama dan untuk lebih mempermudah serta semakin memanjakan manusia dengan teknologi terbaru yang mereka ciptakan. Tetapi ada juga profesor di negara maju yang dengan sengaja menciptakan ilmu justru untuk merusak alam atau membuat otak manusia terkontaminasi oleh ilmu yang dia ciptakan. Mungkin tujuan yang sebenarnya adalah untuk mematikan potensi-potensi SDM yang berada di luar wilayah mereka, dan supaya tidak ada manusia yang lebih pintar selain dari golongan mereka.

Pada tahun 1994, ada satu peristiwa yang menyangkut ilmu dan berdampak negatif bagi warga NKRI. Pada saat itu ada wabah ilmu dari luar yang bikin heboh masyarakat yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya, Malang, dan Balikpapan. Di Surabaya, pada waktu itu yang menjadi virus adalah Multi Level Marketing. Di Surabaya MLM yang mencuat adalah PoMas = Pohon Emas (MLM berbentuk saham).

Lalu apa hubungannya dengan sugesti? Ternyata MLM dirancang dengan sebuah ilmu ekonomi yang dikenal dengan istilah Siklus Members System. Ilmu ekonomi Siklus Members System tersebut ternyata sarat dengan sugesti berdosis tinggi yang cenderung membodohi orang lain, dan memperdaya para members dengan khayalan belaka. Ironisnya para members yang seharusnya sebagai pelaku pada bisnis tersebut, justru dijadikan target sebagai konsumen tetap produk-produk MLM. Yang lebih hebat lagi para members tidak merasa dirugikan apa lagi tertipu oleh MLM.

Kalaupun ada di antara para members yang mengeluh, itu juga akan sia-sia belaka karena MLM ternyata tidak bisa disentuh dengan pasal-pasal KUHP. Itu karena sebelumnya para members sudah menyatakan bersedia untuk menjadi members, dan siapa yang bisa di gugat jika ada seoreng members yang merasa tertipu, sedangkan members yang levelnya di atas sang korban adalah juga korban MLM yang mungkin belum menyadari?

Kenapa rata-rata produk MLM itu adalah produk impor? Kenapa Siklus Members System belum diterapkan oleh merek produk-produk lokal? Mengapa Siklus Members System masih disebarluaskan sebagai salah satu ilmu ekonomi di Indonesia padahal sudah jelas merugikan orang lain bila diterapkan? Menurut penulis, Siklus Memers System tidak layak di sebut sebagai ilmu karena tidak bisa meningkatkan kemampuan SDM, dan merugikan orang lain jika diterapkan karena hanya menguntungkan seorang pemilik pabrik produk MLM saja.

Nah mari kita sama-sama mengkaji MLM secara logis. Seorang member MLM lebih cenderung untuk menarik orang lain menjadi member baru dari pada hanya menjual produknya. Coba kita bayangkan andai kata seluruh warga negara Indonesia menjadi member MLM lalu siapa yang akan menjadi konsumen? Pasti yang akan menjadi konsumen tetap adalah para members itu sendiri! Karena dari awal para members sudah teradopsi oleh sistem kekeluargaan yang diarahkan dari pusat MLM di luar negeri sebelum mereka menawarkan MLM-nya kepada orang lain.

Sudah hampir 9 tahun (mungkin) MLM masuk ke Indonesia melalui negara tetangga Malaysia dan Singapura.. Sejak tahun 2002 MLM mulai menyebar dari kota hingga ke pelosok desa terpencil. Dan, tidak cuma satu merek MLM yang tersebar, sekarang sudah lebih dari lima belas merek MLM merata di seluruh wilayah Indonesia. Target yang dibidik MLM juga tidak pandang bulu. Mulai dari para pejabat, akademitis, pelajar, pegawai negeri, dan sekarang menyentuh petani di desa dengan produk pupuk.

Kenapa sampai sekarang belum ada tindakan tegas dari pemerintah? Haruskah nasib rakyat dipertaruhkan untuk hanya demi IMF? Atau mungkin takut terkena embargo ekonomi dari AS? Jika memang pemerintah berani ambil sikap untuk memblokir MLM dan Siklus Members System dari ilmu ekonomi, itu akan menyelamatkan nasib masa depan bangsa Indonesia dari himpitan negara asing.

Seandainya pemerintah tidak kuasa untuk ambil sikap karena masih sangat tergantung pada IMF, setidaknya Departemen Pendidikan RI wajib menghapus Siklus Members System dari kurikulum ilmu ekonomi. Karena menurut penulis, Siklus Members System yang menjadi landasan MLM itu adalah ilmu monopoli dari IMF. Dengan dibantu para ulama, tokoh masyarakat, intelektual, aktivis dan seluruh lapisan masyarakat yang harus peduli untuk membebaskan para members MLM.

Karena kita adalah saudara satu bangsa, walau mungkin ada di antara kita yang masih bisa berkelit untuk tidak menjadi members, tapi secara tidak langsung kita semua ikut terkena imbasnya. Seperti dulu saat kita masih di jajah dengan senjata, maka kita bersatu melawan dengan senjata pula. Tetapi sekarang lawan kita mempergunakan ilmu untuk menyerang otak/pikiran kita, maka harus kita lawan bersama dengan segenap ilmu dan kemampuan yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita.

Mari kita barjihad tanpa harus ada korban jiwa. Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab orang terpengaruh oleh sugesti, cara untuk membentengi diri dari sugesti yang negatif.

Dan, Penulis juga sisipkan usulan contoh UU sugesti kepada pemerintah, beserta bukti-bukti penyalahgunaan sugesti pada beberapa bidang yang terkait. Orang yang terpengaruh sugesti adalah; pertama, orang yang awam. Kedua, labil (a. Labil karena pendirian yang kurang kuat. b. Labil karena pada saat di serang sugesti dia sedang dalam masalah)

Cara untuk membentengi diri dari sugesti; Saat kita menghadapi sugesti, kita boleh menyimak setiap kata yang diucapkannya, sambil kita fokus mencari hal-hal yang ganjil/tidak masuk akal di balik kata-katanya. Harus diingat bahwa sugesti yang positif adalah tanpa kata-kata yang ganjil.

Contoh Undang - Undang Sugesti
Bidang bidang yang terkait dengan sugesti :

1. Kesehatan/Medis/Pengobatan alternatif.
2. Pendidikan formal/nonformal.
3. Agama,dakwah/.penyebaran ajaran lima agama resmi di Indonesia .
4. Pemasaran produk secara langsung kepada konsumen atau dengan calo.
5. Jasa menyampaikan informasi, Asuransi, Pelayanan Umum.
6. Politik, partai politik yang menawarkan visi dan misi.
7. Hiburan yang menggunakan sugesti/hipnotis.
8. Promosi/iklan melalui media cetak dan elektronik

Contoh Pembatasan Sugesti pada masing-masing bidang :

1. Kesehatan/Medis/Pengobatan alternatif
Pengobatan yang tidak mengarah pada kesembuhan atau belum ada bukti yang nyata tentang kesembuhan pasien.

2. Pendidikan formal/nonformal.
Pendidikan yang mengajarkan ilmu pengetahuan tanpa merugikan orang lain dan tidak mengurangi kemampuan sumber daya manusia seperti Siklus Members Sistem (sebuah ilmu Ekonomi yang harus di hapus).

3. Agama,dakwah/.penyebaran ajaran lima agama resmi di Indonesia .
Penyebaran ajaran yang menyangkut keyakinan / agama diluar lima agama resmi di Indonesia.

4. Pemasaran produk secara langsung kepada konsumen atau dengan calo.
Pemasaran yang langsung kepada konsumen tetapi tidak sesuai dengan kualitas produk. Dengan melalui calo, maksimal berantai 3 orang.

5. Jasa menyampaikan informasi, Asuransi, Pelayanan Umum.
Produk asuransi yang tidak bisa membuktikan secara nyata pada klien.

6. Politik, partai politik yang menawarkan visi dan misi.
PenyampaianVisi dan Misi partai politik yang bersifat memperdaya / membodohi.

7. Hiburan yang menggunakan sugesti/hipnotis.
Hipnotis pada pertunjukan sulap yang berdampak bagi penonton setelah pertunjukan berakhir. Kuis interaktif di televisi pada tengah malam.

8. Promosi/iklan melalui media cetak dan elektronik. Iklan pada media cetak dan elektronik yang bersifat menipu. "Selamat berjihad" kelanjutannya...

Senin, 22 Juni 2009

Proses Masuknya Informasi Ke Pikiran Bawah Sadar

Proses Masuknya Informasi Ke Pikiran Bawah Sadar
Oleh : VICKY VALUNTORO

Dalam kehidupan riel, kita berhubungan dengan dunia luar melalui data yang terdiri dari (1). Visual (pandangan) (2). Audio (suara) (3). Kinestetik (rasa) (4). Gustatori (rasa pengecapan) (5). Olfaktori (bau). Secara sederhana Panca Indera adalah pintu masuk dari data ini memasuki diri kita.

Seluruh data tidak akan langsung masuk ke Pikiran Bawah Sadar, tetapi diproses terlebih dahulu oleh suatu perangkat yang berfungsi sebagai penyaring, yaitu Critical Area. Di beberapa literatur sering juga perangkat ini disebut sebagai RAS (Reticular Activating System). Walaupun sedikit berbeda, akan tetapi secara sederhana dapat dianggap memiliki fungsi yang sama. Berikutnya untuk mempermudah kita namakan saja perangkat ini sebagai Filter Pikiran Bawah Sadar.

Sesuai dengan fungsinya, maka Filter ini akan menyaring data yang masuk dari dunia luar, melalui mekanisme penyaringan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : fokus, minat, nilai etika & moral, dan keaktifan dari Pikiran Sadar.

Sebagai ilustrasi, jika seseorang yang kita kagumi berbicara, misalkan seorang tokoh bisnis, maka kita akan menjadi sangat fokus, dimana pada saat fokus inilah Filter Pikiran Bawah Sadar akan lebih terbuka, sehingga seluruh informasi yang disampaikan akan cenderung lebih mudah memasuki diri kita, terlepas apakah informasi tersebut benar atau salah.

Contoh lainnya adalah saat kita mengendarai mobil dan menunggu giliran lampu merah, maka secara rileks mungkin mata kita memandang sekeliling. Pada saat inilah citra (image) seluruh benda yang kita pandang akan cenderung lebih mudah untuk memasuki Pikiran Bawah Sadar, termasuk papan iklan yang mungkin menawarkan berbagai produk.

Kondisi pada saat Filter Pikiran Bawah Sadar berkurang keaktifannya disebut juga sebagai keadaan Hipnosa, atau Hypnos. Dimana selanjutnya akan kita sadari bahwa keadaan Hipnosa merupakan keadaan alamiah kita sehari-hari, atau dengan kata lain kita sangat sering keluar dan masuk kondisi Hipnosa ini.

Dalam Formal Hypnosis (Genuine Hypnosis), keterampilan seorang Hypnotist adalah membuat Filter orang lain menjadi berkurang keaktifannya, sehingga sugesti akan lebih mudah memasuki Pikiran Bawah Sadar yang bersangkutan, atau dengan kata lain seorang Hypnotist trampil untuk membawa seseorang ke kondisi Hipnosa.

Teknik yang diterapkan oleh seorang Hypnotist dalam mempengaruhi Filter orang lain adalah melalui komunikasi yang sangat persuasif, baik secara verbal maupun non verbal. kelanjutannya...

Selasa, 13 Januari 2009

Pentingnya Sugesti Diri!

Pernah melakukan sugesti diri? Mungkin Kita pernah melakukan kegiatan self-talking pada kondisi tertentu, misalnya saat Kita merasa sangat gugup dan ingin menenangkan diri, dll. Nah, itulah sugesti diri. Sugesti diri adalah tindakan afirmasi diri yang bertujuan menghilangkan pikiran negatif kita. Melakukan sugesti diri, akan menghasilkan efek yang luar biasa yang mempengaruhi kinerja kita berikutnya, meskipun hasilnya masih belum bagus (Tidak ada sesuatu yang instan, kecuali Mie Instan!! :D)

Banyak cara kita melakukan sugesti diri: “Jika orang lain bisa, aku juga pasti bisa!” atau “Ya! Aku Bisa!” atau “Aku akan baik-baik saja” dan lain sebagainya. Sugesti diri memperbolehkan kita untuk menguasai pikiran kita sendiri, seperti layaknya hipnotis.

Sebenarnya manusia itu tanpa batas, yang membatasi adalah diri kita sendiri dengan rasa kurang percaya diri, malu-malu, pikiran buruk atau bahkan sirik. Orang bijak bilang: “Kita adalah apa yang kita pikirkan!” Ya! Dengan berpikir kita tidak bisa, maka kita tidak bisa! Sebaliknya, jika kita pikir kita bisa, maka kita bisa! Ini bukan sihir atau sulap seperti yang dilakukan Mister Deidi KokBusyet. Kita tidak bisa merubah apa yang sudah ada dan berbentuk nyata. Misalnya pada kenyataannya saya adalah orang dengan tubuh tinggi 150 cm, ketika saya berpikir bahwa saya adalah orang tinggi bertubuh tinggi 200 cm, hal itu tidak merubah apapun pada tubuh saya. Yang bisa dilakukan oleh kekuatan pikiran kita adalah sesuatu yang abstrak yang berasal dari pikiran atau hati kita. Misalnya kita tidak bisa bicara di depan umum, jika kita bisa melakukan sugesti diri bahwa kita bisa dan bicara di depan umum itu mudah, maka hati kita akan jauh lebih tenang dan akan menghasilkan kondisi yang lebih baik ketika bicara di depan umum (meskipun tata bicara kita masih kurang bagus).

So, apa ruginya mencoba? Sugesti diri sangat baik untuk kita sendiri, lakukan berulang-ulang dan percayai kata-kata kita sendiri, maka saya yakin Anda BISA! SAYA BISA!!! kelanjutannya...